Kamis, 07 Juni 2018

TIGA KELOMPOK UMAT ISLAM MENYIKAPI BULAN RAMADHAN

PERTAMA, kelompok yang celaka. Kedatangan bulan Ramadhan, diberi kesempatan oleh Allah Ta'ala hidup bersama Ramadhan, dan melewati Ramadhan, bagi kelompok ini tidak ada pengaruhnya. Hari-harinya seperti biasa, di mana amal tak bertambah, maksiat lumrah, dosa tak diampuni Allah.

Allah buka pintu surga di bulan Ramadhan, mereka tak mau masuk dengan beribadah. Allah tutup pintu neraka, justru mereka buka dengan menabur dosa. Allah belenggu setan agar mudah melakukan kebaikan, justru mereka sendiri menjadi setan dengan berbuat kemunkaran.

Kelompok ini sungguh parah. Karena mata hatinya tertutup hidayah. Ketika hidayah itu menyapa, tapi mereka mengabaikannya. Mereka lebih memilih menuruti hawa nafsunya yang rendah. Maka, mereka pantas dicela. Dicela bukan oleh kita, tapi dicela oleh Allah, Malaikat, dan Rasul-Nya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sungguh celaka orang yang datang kepadanya Ramadhan, kemudian Ramadhan berlalu sedangkan dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah" (HR Tarmidzi).

Senada dengan hadis di atas adalah, hadis tentang doa buruk malaikat untuk orang yang melewati bulan Ramadhan, tapi tidak menyebabkan dosa-dosanya diampuni oleh Allah, yang kemudian doa tersebut diaminkan oleh Rasulullah saat menaiki tangga mimbar (HR Ibnu Hibban dari Malik bin al Huwairits RA).

KEDUA, kelompok yang bangkrut. Kelompok ini telah berusaha menyikapi kedatangan bulan Ramadhan dengan baik, ia pun berusaha beribadah meraih pahala, berharap dosa-dosa diampuni Allah Ta'ala. Tapi sayang, ia tidak mendapatkan apa-apa dari kebaikan yang dilakukannya.

Seperti kata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam sabdanya, “Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Betapa banyak pula yang melakukan shalat malam (tarawih), hanya yang didapat begadang di malam hari.” (HR. Ahmad).

Ada beberapa kemungkinan kelompok ini tidak mendapatkan apa-apa dari kebaikan yang dilakukannya. Diantaranya, karena beramal tanpa ilmu, masih syirik kepada Allah, maksiat, atau masih mendzolimi orang lain juga.

Tidak berilmu saat berpuasa, tentu tidak akan tau apa yang telah menyebabkan puasa menjadi sia-sia. Ia masih berkata dan berbuat dusta saat puasa, misalnya. Padahal, kata Rasulullah, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan puasanya sama sekali" (HR Bukhari).

Ingat hadis tentang muflis, alias orang yang bangkrut? Sayang sekali, pahala shalat, puasa, dan zakat di akhirat bisa habis untuk menutupi dosa-dosa yang dilakukan saat di dunia, diantaranya karena dosa mendzolimi orang lain. Ketika pahala itu tidak mencukupi untuk menutupi dosanya, maka dosa orang yang didzaliminya yang justru ia terima. Inilah kelompok yang bangkrut! Na'dzubillah...

KETIGA, kelompok yang beruntung. Inilah kelompok umat Islam yang berharap dan bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan, membersamai Ramadhan dengan ketaatan, dan bersedih saat Ramadhan mulai meninggalkan.

Setelah Ramadhan, ia takut amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah. Berharap sepenuhnya segala dosanya diampuni Allah. Ia lalui Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala di sisi Allah Subhaana Wa Ta'ala. Dengan itu, ia beruntung, dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Ta'ala.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa dengan iman dan mengharapkan pahala di sisi Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR Muslim).

Hari-hari orang yang beruntung bersama Ramadhan ini, kebaikannya terus bertambah, ada perubahan baik dalam kehidupannya. Tidak saja bersama Ramadhan, ia istiqomah beramal meski Ramadhan telah dilewatkan. Karena ia sadar, ia adalah hamba Allah, bukan 'hamba' Ramadhan.

Lalu, di kelompok manakah kita berada wahai saudaraku: di kelompok manakah kita berada wahai saudariku? Tentu kita berharap berada di kelompok umat Islam yang beruntung. Dimana Ramadhan telah membawa berkah, untuk kita lebih bertakwa. Semoga.

Wallahu A'lam
18 Ramadhan 1439 H

Penulis : Lidus Yardi

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. [8/6 06:56] profesor pdg: 👍👍👍
      [8/6 06:57] profesor pdg: Tulisan yg bagus untuk kita dlm bermuhasabah... semoga kita semua menjadi bagian dari kelompok ketiga....Aamiin yaa Rabb
      [8/6 07:01] Muslih: Aamiin Ya Rabb. (WAG Palanta IKKA Nusantara)

      Hapus
  2. [8/6 06:55] profesor pdg: Tulisan yg bagus untuk kita dlm bermuhasabah... semoga kita semua menjadi bagian dari kelompok ketiga....Aamiin yaa Rabb
    [8/6 07:04] Muslih: Semoga amalan-amalan kebaikan dibulan pasca Ramadhan 1439 H (bulan Syawwal dan seterusnya) lebih meningkat lagi, bukan justru sebaliknya.
    [8/6 07:10] profesor pdg: Aamiin yaa Rabb..
    [8/6 07:12] ‪+62 821-7859-8999‬: Aamiin.
    [8/6 07:12] gusnita kacang: Amiin
    [8/6 07:16] ‪+62 852-6372-1109‬: Aamiin...YRA....
    [8/6 07:57] ‪+62 813-1366-1171‬: Aamiin.
    [8/6 09:27] ‪+62 853-7516-9915‬: Aamiin ya rabbal 'alamiin.
    [8/6 09:28] ‪+62 853-7516-9915‬: Aamiin ya rabb
    [8/6 09:28] ‪+62 812-6780-770‬: Aminnn
    [8/6 09:50] ‪+62 813-1366-1171‬: Aamiin (WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus
  3. [8/6 06:55] profesor pdg: Tulisan yg bagus untuk kita dlm bermuhasabah... semoga kita semua menjadi bagian dari kelompok ketiga....Aamiin yaa Rabb
    [8/6 07:04] Muslih: Semoga amalan-amalan kebaikan dibulan pasca Ramadhan 1439 H (bulan Syawwal dan seterusnya) lebih meningkat lagi, bukan justru sebaliknya.
    [8/6 07:10] profesor pdg: Aamiin yaa Rabb..
    [8/6 07:12] ‪+62 821-7859-8999‬: Aamiin.
    [8/6 07:12] gusnita kacang: Amiin
    [8/6 07:16] ‪+62 852-6372-1109‬: Aamiin...YRA....
    [8/6 07:57] ‪+62 813-1366-1171‬: Aamiin.
    [8/6 09:27] ‪+62 853-7516-9915‬: Aamiin ya rabbal 'alamiin.
    [8/6 09:28] ‪+62 853-7516-9915‬: Aamiin ya rabb
    [8/6 09:28] ‪+62 812-6780-770‬: Aminnn
    [8/6 09:50] ‪+62 813-1366-1171‬: Aamiin (WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus