Minggu, 30 September 2018

MARI PEDULI TERHADAP ORANG GILA

Namanya Jasrianto. Di PP KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan, tempatnya mengajar, ia dipanggil Ustadz Jasrianto. Akhir-akhir ini ia menarik perhatian banyak orang, karena kepeduliannya terhadap orang-orang gila yang ada di sekitarnya.

Di mana saja ia menemukan orang gila, misalnya di jalanan, ia tidak segan-segan berhenti dan menghampiri orang gila tersebut. Setelah diberi makan, ia pun bisa 'menaklukkan' orang gila itu, sehingga dengan leluasa ia bisa menggunting rambut, membersihkan pakaian, dan bahkan memandikan orang gila tersebut.

Saat ini, menurut pengakuannya kepada penulis, ada sekitar 14 orang gila yang menjadi perhatiannya. Di sekitar Teluk Kuantan ada 4 orang, Pangean 6 orang, Kari 2 orang, dan Baserah 2 orang. Kalau ada waktu dan rezeki, maka ia akan mendatangi tempat-tempat yang diperkira ada orang gila tersebut sambil membawa nasi bungkus untuk mereka. Karena keberadaan orang gila tersebut kadang berpindah-pindah, ia pun tidak segan-segan mencarinya.

Ia menyebut, ada kepuasan tersendiri yang dirasakannya tatkala ia bisa memperhatikan orang-orang gila tersebut. "Bagaimana pun, mereka adalah manusia dan bagian dari kehidupan masyarakat kita. Kalau tidak kita yang memperhatikannya, lalu siapa lagi?" katanya.

Syahdan, saat kuliah di Padang dulu, Jasrianto pernah merasakan kelaparan yang sangat. Karena keterbatasan ekonomi, selama dua hari ia tidak memiliki makanan. Waktu itu ia hanya memperbanyak minum air. Karena tidak mungkin selalu berharap belas kasihan teman, ia pun bekerja serabutan asal ada pendapatan dan bisa makan.

"Diantara kelompok manusia yang diangkat pena darinya (tidak dicatatkan pahala atau dosa atas perbuatannya) adalah orang gila hingga ia waras. Sabda Rasulullah ini mengisyaratkan bahwa, orang gila itu tidak selamanya gila, ia bisa sembuh alias waras. Maka, mereka layak diperhatikan, bukan dibiarkan begitu saja." katanya.

Itulah di antara alasan yang melatarbelakangi sikapnya mau berbagi kebaikan bersama orang-orang gila tersebut, seperti yang ia ceritakan kepada penulis pagi  Sabtu (29/9) di PP KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan.

Melihat aksinya ini, ada beberapa teman yang telah terpanggil untuk berbagi. Ada yang nitip baju layak pakai dan uang kepada Sdr Jasrianto yang diperuntukkan untuk orang gila tersebut. Dengan itu, paling tidak tampilan mereka di jalanan lebih terlihat bersih dan tidak mengganggu pandangan mata banyak orang. Dan makanan mereka lebih terjaga kebersihannya. Bagaimana pun mereka adalah manusia, saudara kita, dan bagian dari masyarakat kita.

Kita juga berharap, orang yang di atas sana, entah pejabatkah namanya, entah uang sosialkah namanya, juga terpanggil untuk memperhatikan orang-orang gila yang selama ini memang tidak mendapatkan perhatian di tengah kehidupan kita.

Mari kita dukung apa yang dilakukan Sdr Jasrianto, semampu dan dalam bentuk apa pun yang kita bisa, untuk berbagi rasa kemanusiaan bersama orang-orang gila, yaitu saudara kita yang mendapat musibah karena terganggunya kejiwaan mereka.  Insya Allah ini ladang kebaikan.

Terima kasih Sdr Jasrianto telah menjadi inspirasi kebaikan kepada kami, yang tak terpikirkan oleh kami.

🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️
Ahad, 30 September 2018
02.30 wib.

Catatan.
Kami mohon maaf jika penyebutan "Orang Gila" kurang tepat, hanya mengikuti sebutan yang berkembang di masyarakat.

Penulis : Lidus Yardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar