Jumat, 18 Mei 2018

MENGURAI BENANG KUSUT

Sebagai orang yang diamanahi memegang suatu jabatan organisasi peguyuban, kita harus memahami benar-benar, sekarang kita posisinya lagi dimana, mau kemana dan bagaimana cara untuk melaksanakannya. Bagi orang yang benar-benar memahami mekanisme prosedur baku sebuah organisasi peguyuban, tidak akan mudah berpaling dari aturan yang telah ada, kecuali bila kita beranggapan bahwa semua orang bisa kita atur menurut kemauan kita. Orang yang bermental seperti ini, bukannya membangun sistem lebih baik tapi justru akan menghancurkan seluruh bangunan sistem yang lama dibangun dengan susah payah. Disini pentingnya ilmu peta masalah. Memahami secara sungguh-sungguh peta masalah terkini. Ini penting karena dari peta masalah tersebut, titik mulai melangkah dilakukan. Bila salah dalam memahami peta masalah, maka kita akan menjadi orang bingung harus mulai dari mana masalah di urai. Forum yang sangat tepat untuk mendapatkan peta masalah adalah rapat/ musyawarah. Forum rapat yang dihadiri oleh banyak orang, tentu akan berbanding lurus dengan banyaknya ide atau konsep yang diperoleh untuk menentukan peta masalah. Ketika peta masalah ditemukan dan disepakati bingkai solusinya. Itu artinya kita telah berhasil mengurai masalah dan mulainya dari mana. Contoh sederhana, ada pertanyaan berulang-ulang dilempar ke publik oleh Ketua Panitia Pulbas IKKA Pusat. Apa saja agenda acara pulang basamo 2018 ? Pertanyaan ini semula bermaksud untuk mendapatkan masukan-masukan dari IKKA-IKKA cabang. Kemudian IKKA-IKKA cabang merespon pertanyaan tersebut dengan jawaban beragam. Puncak jawaban ada dirapat finalisasi dan sosialisasi yang diadakan pada Ahad 11 April 2018. Harusnya setelah mendapatkan hasil final tentang program pulang basamo 2018, agenda berikutnya adalah bagaimana seluruh program pulang basamo yang telah diketuk palu itu bisa direalisasikan ? Jadi kalau pun ada rapat berikutnya, agendanya adalah progress report perihal strategi implementasi program pulang basamo. Diurai sedetail mungkin setiap item program, terkait dengan penanggung jawab kegiatan, kepesertaan, perizinan, anggaran, alat kelengkapan, sosialisasi, tempat kegiatan dan faktor-faktor pendukung yang perlu dipersiapkan, termasuk dalam hal ini sponsor. Publikasi/ sosialisasi menempati rangking pertama untuk dituntaskan. Kepada instansi terkait mana saja, sosialisasi program telah dilakukan, baik tertulis/ resmi maupun bersifat iklan. Tujuannya sangat jelas, agar kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari instansi terkait. Dukungan bisa berbentuk materi atau dukungan moral. Publikasi/sosialisasi juga sangat penting untuk sarana memobilisasi seluruh pihak yang berkepentingan untuk berperan serta mensukseskan gawean pulang basamo 2018. Termasuk memobilisasi masyarakat nagari Kacang sebagai tuan rumah yang sukses. Sukses acara, sukses sebagai tuan rumah yang baik. Dan jangan lupa, apa tema pulbas 2018. Sebagai usulan umpamanya, Nagari Kacang, Nagari Wisata Kuliner atau Nagari Kacang, Nagari Wisata Pacu Biduk. Dengan demikian, kita akan terbebas dari pertanyaan klasik ... kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa kita laksanakan dengan keadaan keuangan segini ? Berfikirlah lompatan !!! 

2 komentar:

  1. [19/5 17:27] Muslih: Terima kasih kembali atas pembacaan tulisan ambo hari ini yang berjudul "Mengurai Benang Kusut" yang Pak Ketua sebut sebagai imajinasi. Sebenarnya tulisan hari ini tidak ada sedikitpun bicara tentang kesepakatan yang Pak Ketua maksud. Mungkin Pak Ketua salah baca. Silakan baca kembali hingga tuntas ya Pak. 🙏🏻🤝
    [19/5 18:10] profesor pdg: Setuju dengan Pak Muslih.. bahwa sdh saatnya panitia pulbas utk mengurai teknis rancangan pelaksanaan kegiatan pulbas 2018. Apalagi mengingat kedudukan/domisili panitia termasuk SC sebagian besar bukan di Kacang.. Hari H semakin dekat, waktu bisa dihitung mundur sementara persiapan teknis belum tertulis dan terpapar ehingga sosialisasi masih ragu2 menginformasikan ke khalayak ramai...
    tetap semangat dan tetap solid panitia pulbas 2018... semoga ini menjadi ladang amal buat panitia pulbas 2018 semua ... atas semua pengorbanannya... baik moril maupun materil....👍👍👍
    [19/5 18:39] ‪+62 852-7111-0091‬: 👍🏻
    [19/5 19:26] ‪+62 812-6780-770‬: Setuju uni
    [19/5 20:56] ‪+62 818-740-254‬: Kita perlu sportifitas sebagai seorang penulis yang punya etika dan tata krama dalam menulis sebuah berita yg jelas jelas dalam tulisan tersebut baik yg tertanggal 18 mei maupun tertanggal 16 Mei 2018 terkait masalah mengurai benang kusut dan tulisan ttg kawin paksa dgn menampilkan kesepakat tertulis sbg sumber inspirasi tulisan....tanpa terlebih dahulu bertanya apa makna kesepakatan tersebut dibuat kepada sumbernya....lalu sudah mengomentari yg bersifat tendensius dan mengarah kepada propokatif ....ini adalah tidak sehat sebagai seorang penulis yg baik sebaiknya bertanya dulu baru ditulis tidak seperti ditulis dulu baru pura tidak tau.....ini yg ambo maksud ber imajinasi....karena orang Minangkabau tidak seperti itu....
    Orang Minangkabau inyo tau jo nan 4.
    Kato madaki, Kato Manurun, Kato Mareng jo Kato Manurun...jadi saran Ambo ke Pak Muslih...sebaiknya pelajari dgn baik etika dan budaya minangkabau Apalagi kalau ingin mengelola konflik.....bukannya solusi.....mari kita sama sama intropeksi diri tks.
    [19/5 21:03] ‪+62 818-740-254‬: # Kato Malereng jo kato mandata..... (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus
  2. Waalaikumsallam Wrwb....Terima kasih atas analisa dan sikap kegamangan Pak Muslih....kalau Ambo ingin mengatakan bahwa Analisa dan kegamangan Pak Muslih tidaklah mencerminkan aspirasi Urang Kacang....karena analisa Pak Muslih lebih besifat imajinasi....tanpa terlebih dahulu bertanya apa maksudnya kesepakatan tersebut ada.....karena kita cari solusi bukan retorika jadi tidak ada kegiatan yg ditiadakan kecuali kita mensepakat hal hal yg memang sudah dibicarakan terlebih dahulu dan hal hal yg krusial yg perlu segera diatasi.
    Jadi marilah kita Realistis objektif dan solution dan tidak Retorika. (Komentar Pak Eddie Moeras di WAG Pulbas IKKA Nusantara '18 tgl 19 Mei 2018)

    BalasHapus