Zamannya sekarang, memasuki era spesialisasi. Di Pekanbaru, ada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Ada Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Andini Medika, Labuh Baru, Zainab Hospital, Eria Bunda, ada Rumah Sakit khusus mata (RS) Pekanbaru Eyes Center. itu tak terlepas dalam kerangka brand. Nagari Kacang masuk dalam bingkai grand design Singkarak wisata, yang sudah mendunia, satu diantaranya adalah even Tour de Singkarak yang diselenggarakan setiap tahun. Nagari Kacang walau memilki berbagai potensi wisata tapi untuk sa'at ini nagari Kacang tidak bisa "mengambil" semuanya dengan pertimbangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bila perlu hanya sebahagian kecil saja yang sangat ditonjolkan/ dipublis agar memudahkan masuk diingatan para wisatawan. Dan itulah nanti yang menjadi daya ungkit agar nagari Kacang memiliki pelanggan loyalis fanatik. Dari pelanggan/ wisatawan loyalis fanatik inilah dengan secara suka rela menjadi "virus" untuk secara cepat dan massif mengenalkan nagari Kacang kepada jiran tetangga mereka. Sudahkah nagari Kacang memiliki brand ? Kalau belum, sa'atnya sekarang kita berbagi ide tentang hal tersebut. Penulis mengusulkan dimomen pulbas ini kita gunakan untuk mengidentifikasi. Alhamdulillah, di rapat Panitia Pulbas IKKA Pusat pada Ahad 20 Mei 2018 difinalkan bahwa pertandingan pacu biduak diadakan di jorong Biteh pada Senin tanggal 18 Juni 2018 pukul 09.00 Wib hingga selesai. Kegiatan pertandingan pacu biduak akan diikuti oleh utusan seluruh nagari dikawasan danau Singkarak. Ini momen penting untuk menjadikan kegiatan pacu biduak sebagai brand nagari Kacang tacinto. Karena disamping nagari Kacang telah memiliki tempat strategis untuk kegiatan pacu biduak, yaitu di Biteh, juga acara ini tentunya telah disosialisasikan sedemikian rupa oleh pemda setempat. Tugas kita sebagai Panitia Pulbas IKKA Pusat tentunya ada dua sekaligus, disamping sebagai tuan rumah juga sekaligus sebagai peserta di even pacu biduak. Mulai hari ini mari kita sosialisasikan lebih massif lagi melalui baliho, pamflet, shilaturrahmi ke orang-orang tua kita dikampung (KAN, Wali nagari, BMN), bundo kandung, pemuda dan seluruh warga dikampung dan di rantau untuk bahu membahu mensukseskan acara pacu biduak dan seluruh agenda pulang basamo. In shaa Allah, bermula dari destinasi wisata pacu biduak ini, akan melahirkan kapital-kapital turunan yang tidak saja kawasan nagari Kacang yang menikmati efek ekonominya tapi juga seluruh nagari-nagari tetangga seperti nagari Tikalak dan seterusnya akan turut serta terdongkrak perkembangan ekonomi regional. Bravo Kacang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar