Malam di Pungkat
adalah kebisingan alat-
alat berat milik perusahaan.
bulan tergantung pucat
asap-asap bekas pembakaran
memenuhi langit
Kami masih berumur di bawah 7 tahun
belum bisa tertidur
tak ada suara burung hantu di atap rumah
gemerincik sungai Rawa kian menelan
angin angin sepoi tak lagi bertingkah
dengan daun daun.
pohon di Pungkat telah habis.
Mata kami belum bisa tertutup
mimpi-mimpi tak menghinggapi.
Emak termenung
batuk tertahan di tenggorokan
kami menatapnya
“Maukah dongeng malam ini?”
Suara alat berat
meningkahi perjalanan malam
kami semakin terjaga
seandainya orang-orang asing
dari luar desa itu,
tidak datang.
kami akan bercengkrama
mendengar dongeng emak
menghidu aroma kopi ayah,
di bawah temaram cahaya lampu togok
Ah kebisingan ini
mimpi buruk kami
“Apakah bapak sudah pulang, Mak.”
2017
Karya : Muhammad de Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar