Minggu, 01 Juli 2018

BERULANG TAHUN

SAAT tanggal dan bulan kelahiran kita kembali setiap tahunnya, orang-orang pun menyebutnya berulang tahun. Karena memang kita telah berulang melewati tahun kehidupan dan kembali mengulangi tahun kehidupan lagi.

Ketika tahun berulang yang ditandai dengan kembalinya tanggal dan bulan kelahiran kita setiap tahunnya, secara angka, usia kita bertambah. Namun, ditinjau dari takdir usia, hakikatnya kehidupan atau jatah kehidupan kita di sisi Allah berkurang.

Karena, setiap manusia telah dijatah lama hidupnya oleh Allah Ta'ala. Saat kita berulang tahun, kita telah mengambil jatah kehidupan kita setahun yang telah ditakdirkan Allah, lalu yang tertinggal adalah sisanya. Dan sisanya itu boleh jadi setahun lagi, sebulan lagi, atau sedetik lagi. Kita tak tau, Allah yang tau sisa jatah kehidupan kita.

Artinya, ketika kita berulang tahun: angka usia kita bertambah, namun sejatinya waktu kehidupan kita berkurang, batas kehidupan telah dekat, kematian semakin menghampiri, pintu kuburan segera digali. Dasyatnya, itu bukan saja terjadi setiap tahunnya, tapi setiap waktunya.

Saat itu, di waktu berulang tahun, bukankah justru waktu atau momen terbaik untuk kita bermuhasabah diri, mengenang apa yang telah kita perbuat selama ini, untuk hari esok akhirat yang abadi, sebelum datangnya kematian yang pasti.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al Fawa-id berkata: “Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”

Maka, pesan terbaik untuk setiap diri adalah: "Selamat, anda masih diberi kehidupan. Gunakanlah sisa kehidupan ini untuk memperbaiki diri. Bersedihlah dengan sedikitnya amalmu. Bertobatlah dengan banyaknya maksiatmu. Berharaplah keberkahan dihari-harimu selanjutnya. Semoga Allah memberkahi umurmu".

Wallahu A’lam
2 Juli 2018

Penulis : Lidus Yardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar