Saya simpati dengan orang ini. Gaya bicara dan isi pembicaraannya, jelas menunjukkan dia intelek. Bicaranya filosofis dan enak untuk diikuti. Kecuali, saat ia bicara diposisi pendukung Pakde he.. he..
Rektor Paramadina, hmmm... ada bau liberal? Sempat saya khawatirkan itu. Persoalannya, waktu saya kuliah dulu, buku-buku Islam berpaham liberal begitu akrab terdengar bersama universitas Paramadina ini.
Namun, hingga saat ini, saya belum mendengar komentar dan gagasannya tentang agama yang miring alias aneh-aneh. Paling tidak, aman dan terkendali untuk pemberitaan media massa.
Setelah ia tidak Mendikbud lagi, ia tampak sebagai pribadi yang bebas. Dan itu lebih baik bagi dirinya, ketimbang 'mati mikir' dilingkungan rezim. Bukan sekedar akademisi yang begulat dengan banyak teori, ia pun mampu membuktikan diri sebagai Gubernur DKI.
Ia begitu bagak menutup pulau reklamasi yang penuh misteri, janjinya menutup hotel esek-esek Alexis terbukti, dan akan melepas saham Pemvrop DKI Jakarta di perusahaan 'haram' bir, PT Delta. Ini sungguh 'jihad' yang luar biasa.
Pergaulannya di kancah internasional, pembicara di berbagai seminar dan forum dalam dan luar negeri, tekstur tubuh, penguasaan bahasa asing, popularitasnya, jelas bukan kelas Gubernur, tapi kelas presiden, atau wakil presiden.
Bagi saya, peran ulama atau tokoh agama kekinian telah banyak memengaruhi umat untuk menyikapi kebijakan publik yang tidak sehat. Tumbangnya penista agama plus masuk penjara, jelas ada peran ulama. Dan peran ulama, di zaman Indonesia penuh fitnah ini, baiknya tetap menjadi suluh dalam negeri.
Langkah ustadz Abdul Somad yang memilih tetap di ranah tarbiyah dan dakwah, meski direkomendasikan Ijtima 'Ulama GNPF sebagai kandidat Cawapres, sangat saya sukai.
Maka, jika sosok ulama maju, tidak populer, lalu diadu dengan sosok ulama pula dari pihak lain, yang lebih populer, khawatir suara umat terpecah. Lawan pun membaca, meski alur politik selalu tak terduga.
Maka, jangan heran, di kondisi seperti ini, saya justru rindu: Anies Baswedan!! 😁
Penulis : Lidus Yardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar