Kampanye telah dimulai. Ustad Yusuf Mansur mengharapkan agar konten kampanye berisi hal-hal positif yang dimiliki sang calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh masing-masing pendukung. Dan tidak mengumbar aib calon yang lain di depan publik. Apalagi fitnah. Tapi kayaknya sudah menjadi tradisi turun temurun. Walau kedua kubu timses sudah bersepakat untuk melaksanakan kampanye damai, namun ada saja pihak-pihak yang berkeinginan untuk membuat suasana menjadi panas, emosional dan tidak beradab. Tepatnya pada hari Sabtu tanggal 22 September 2018, dunia maya dihebohkan oleh beredarnya website www. skandalsandiaga.com. Penulis memang belum sempat membaca isi web tersebut karena duluan di blokir tapi mengamati dan menganalisa tulisan-tulisan yang beredar tentang itu, penulis berpendapat sebagai berikut :
1. Sewaktu masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI, Sandiaga Uno dituduh dekat dengan perempuan.
2. Target pemilik web tersebut ingin membuat jarak antara Sandiaga Uno dengan "partai emak-emak" yang selama ini, Sandiaga Uno sangat digandrungi kaum ibu-ibu lantaran kepedulian Sandiaga Uno kepada mereka. Peduli terhadap harga-harga barang kebutuhan pokok rumah tangga yang terus merangkak naik.
3. Bila ini berhasil mereka kondisikan, maka reputasi Sandiaga Uno dimata penggemarnya akan hancur.
Penulis : Muslih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar