SELINGKUH

Setiap hari, bangsa ini disuguhi tayangan film-film perselingkuhan. Dan telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Apakah ini menggambarkan realitas sesungguhnya disebahagian besar bangsa ini atau proyek ini sengaja diciptakan untuk memporak-porandakan struktur keluarga di Indonesia. Sebagai media hiburan, tv-tv di Indonesia pasti tidak bisa lepas dari kepentingan bisnis pemilik-pemilik tv tersebut. Namun begitu, jangan sampai keutuhan bangsa dipertauhkan. Bila sendi-sendi berkeluarga diwarnai oleh suasana tidak harmonis yang diakibatkan oleh mencontoh sisi nagatif tayangan-tayangan sinetron perselingkuhan, untuk jangka panjang akan merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Tingkat perceraian akan semakin tinggi dan korban utamanya anak-anak. Anak-anak korban perceraian, tidak akan mendapatkan kasih sayang seutuhnya, karena orang tua tidak serumah lagi. Masing-masing sibuk dengan urusan masing, urusan anak terbengkalai. Masa depan anak-anak terancam akibat broken home. Apalagi perceraian yang diakibatkan oleh perilaku selingkuh suami atau isteri atau perilaku suami isteri. Ini yang membuat rumah tangga lebih berantakan lagi. Anak-anak kehilangan ketelandanan dari seorang ayah dan ibuknya. Bila kelak ternyata, sang anak menjadi presiden dengan latar belakang kurangnya kasih sayang orang tuanya, sedikit banyak akan berpengaruh kepada pertumbuhan mental psikologis anak. Lalu muncullah kemudian sosok presiden yang temperamental. Dan ini berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau menjadi anak hasil perselingkuhan alias anak zina. Ini lebih gawat lagi, tidak jelas orang tua sesungguhnya. Ini jelas-jelas telah merusak calon pemimpin masa depan. Untuk itu, kepada institusi yang bertugas mengawasi konten acara di tv-tv, bersikaplah tegas demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Penulis : Muslih  Pakiah Mudo