Malamang massal, ide cerdas. Digagas pada momen yang sangat tepat. Momen pulang basamo urang rantau Kacang dari mano-mano di hari raya Idul Fitri 1439 H/ 2018. Sedianya pembuatan lamang tersebut melibatkan beberapa warga disetiap jorong yang ada Kanagarian Kacang. Tradisi malamang di Kanagarian Kacang merupakan tradisi tahunan secara turun temurun. Uniknya ditahun ini akan dibuat oleh warga sekampung bersama urang-urang Kacang rantau se Indonesia. Lamang pisang adalah makanan khas hari raya warga Kanagarian Kacang Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok Sumatera Barat. Dengan dibuat secara bergotong-royong diharapkan bisa dijadikan sebagai media pembelajaran terutama bagi para perantau yang lahir dan dibesarkan di rantau. Bahkan kedepan bisa dijadikan oleh-oleh khas bagi parawisatawan domestik dan mancanegara. Disetiap kantor cabang-cabang IKKA se Indonesia tersedia iklan lamang pisang bahkan bila diperlukan sampai pada upaya memproduksi untuk dipasarkan ke acara-acara pameran kuliner yang difasilitasi oleh kadin atau pemda setempat. Sebagai contoh, disepanjang pinggir jalan Sudirman, mulai dari ujung penurunan fly over persimpangan jalan Sudirman dengan jalan Tuanku tambusai hingga ke kantor DPRD Provinsi Riau setiap sore pukul 14.00 Wib sudah ada warga yang menjual lamang tapai. Peluang ini tidak menutup kemungkinan bagi warga Kacang yang merantau di Pekanbaru untuk memanfaatkan kesempatan emas ini dengan menjual lamang pisang khas Kacang kepada masyarakat luas. Disamping dijadikan ajang bisnis kuliner juga sekaligus untuk terus menerus mengenalkan indahnya panorama kawasan wisata nagari Kacang. Bila diperlukan dimomen-momen liburan sekolah, IKKA cabang semakin gencar mensosialisasikan/ mempromosikan indahnya nagari Kacang tacinto. Setiap diri kita yang tinggal dirantau adalah para duta untuk secara terus menerus mengenalkan lamang pisang sekaligus mengenalkan nagari Kacang yang kita cintai.
Sebatas tawaran ide
Untuk target jangka panjang, bagaimana kalau pulbas 2018 ini dijadikan pulbas wisata dengan lamang pisang sebagai produk wisata yang di andalkan. Konsekuensinya alokasi anggaran biaya terbesar pulbas 2018 adalah lamang pisang yang akan dinikmati secara gratis oleh siapa saja yang datang ke nagari Kacang. Mulai dari anggaran produksi lamang pisangnya, biaya promo melalui media massa, menghadirkan seleberitis nasional semacam opic, Ust. Abdul Somad atau lainnya. Buat produk lamang pisang seunik mungkin, contoh membuat lamang pisang terpanjang sepanjang sejarah hingga hari ini. Kalau itu bisa, kita bisa menghadirkan team MURI Indonesia untuk membuat penilaian dan penghargaan. Dengan demikian nagari Kacang mendapat publikasi dari media secara luarbiasa dengan produk unggulan lamang pisang. Semoga, in shaa Allah. Bravo Kacangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar