Panitia kembar, tragedi yang tak terpikirkan. Program pulang basamo 2018 tidak seenak yang dibayangkan. Urang rantau telah terbelah dua. Antara pendukung PIN dan pendukung Pulbas. Kawatirnya ini bisa merembet ke masyarakat Kanagarian Kacang yg juga akan terpolarisasi. Padahal kedua yang berseberangan tersebut, awalnya satu, sama-sama berasal dari Kacang. Kedua-duanya punya niat yang tulus, peduli kampung halaman. Turut menjadi korban berikutnya adalah warga rantau yang ditarik-tarik oleh dua kekuatan tersebut agar masuk ke gerbong yang dipimpinnya. Warga rantau menjadi bingung dengan semua ini. Bahkan ketika keluar dari salah satu WAG pun sempat-sempatnya ditanya-tanya ini dan itu. Penulis berpendapat, situasi ini (panitia kembar) harus segera dicari solusinya. Tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Kedua kubu wajib diajak bermusyawarah yang difasilitasi oleh IKKA Pusat, KAN, BMN, WALI Nagari selaku yang dituakan di nagari. Kedua kubu harus hadir di musyawarah tersebut. Musyawarah tersebut bukan ajang mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi masuk langsung pada tema berdamai, saling mema'afkan satu dengan lainnya dan meninjau ulang struktur panitia pulbas dan panitia PIN, serta melebur menjadi satu kepanitiaan. Seluruh panitia pulbas masuk dalam struktur panitia yang baru, begitu juga seluruh panitia PIN masuk seluruhnya dalam struktur panitia ysng baru. Surat Keputusan yang lama diperbaiki dan dikeluarkan surat keputusan yang baru oleh Pengurus IKKA Pusat. Ini sangat mendesak agar tercipta situasi dan kondisi yang kondusif. Hilang rasa curiga satu dengan lainnya. Dan terjalinnya kerjasama yang baik. Kukuhkan WAG PIN dan WAG Pulbas sebagai humasnya pulbas. Seluruh identitas hanya ada satu, yaitu pulbas. Adapun identitas lain seperti baju PIN beserta logo PIN untuk acara pulbas ditiadakan. Kedua kubu harus mengikhlaskan. Kedua kubu harus merelakan.
Bagaimana kalau islah/ damai, gagal ?
Penulis menyarankan untuk program pulbas 2018 ditiadakan. Begitu juga kegiatan PIN untuk 2018 ditiadakan. Keputusan ini diambil dalam rangka menghindari kemudaratan yang ditimbulkannya yang bisa jadi efek negatifnya jauh lebih besar dan lebih dalam dari apa yang kita tidak duga-duga sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar