Sebahagian organisasi dijadikan tempat sebatas menampilkan ego pribadi semata. Selalu saja dia mengkritik ide yang lain tanpa memberi solusi. Bila situasi tersebut dibiarkan tanpa ada upaya pengurus untuk membenahi pola komunikasi yang timpang itu, maka secara tertib teratur berangsur-angsur anggota yang semula memiliki sifat pemalu akan menarik diri dari kegiatan organisasi. Ada situasi dimana sebahagian anggota merasa khawatir bila mereka dipermalukan dihadapan anggota yang lain. Dan itu sangat menyakitkan hati. Suasana yang tanpa perlindungan tersebut membuat organisasi berjalan terseok-seok dengan beban yang berat. Akibatnya timbul sikap apatis antar sesama. Masing-masing saling mencari aman masing-masing. Sikap egois mulai menjalar kemana-mana. Tidak rasa dalam berorganisasi. Rasa bangga, rasa senasib sepenanggungan telah sirna. Kalau situasi telah sedemikian akut. Apa yang bisa ditawarkan oleh sebuah keberadaan sebuah organisasi bila organisasi telah telah menjadi beban, bukan menjadi pemecah masalah (problem solver) ?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar