Senin, 21 Mei 2018

KACANG MENGGELIAT

Perhatian komunitas Kacang hari-hari terakhir ini tertuju dan lebih mengerucut kepada bagaimana komunitas Kacang kembali bangkit. Dahulu Kacang berjaya karena hasil-hasil pertanian yang cukup menjanjikan, seperti limau Kacang, hasil tanaman kapas dan hasil tanaman sawah. Dan ketika itu apapun yang ditanam, tetap menghasilkan hasil yang sangat memuaskan. Sejak nagari Kacang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan mengairi persawahan, dari situlah komunitas Kacang mulai banyak mencari pekerjaan di perantauan yang hingga hari ini jumlah para perantau jauh lebih banyak dari warga Kacang yang berdomisili di kanagarian Kacang itu sendiri. Tidak saja para kepala keluarga sebagai tulang punggung pencari nafkah keluarga tetapi juga para isteri dan anak-anak muda juga ikut pergi merantau. Kampung jadi sepi, banyak rumah-rumah kosong ditinggalkan para pemiliknya, bahkan sebahagian hingga rusak berat dan tidak bisa diperbaiki lagi. Banyak lahan-lahan kosong dibiarkan pemiliknya. Para komunitas perantau Kacang, sebahagiannya biasanya pulang setahun sekali atas inisiatif masing-masing. Mereka pulang untuk menumpahkan kerinduan kepada sanak keluarga dikampung. Namun, ada juga komunitas perantau Kacang yang tidak pulang-pulang hingga beranak cucu di rantau, bahkan anak-anak, cucu-cucunya yang lahir dan besar di rantau tidak mengenal daerah asal orang tua mereka dilahirkan dan yang ekstrim lagi mereka tidak mengenal datuk, mamak dan istilah-istilah adat dikampung, tapi ini tidak banyak. Seiring dengan perjalanan waktu, terjadi pergeseran arah politik pembangunan pedesaan, yang dalam masa-masa sebelumnya terabaikan dan nyaris tanpa ada anggaran untuk membangun desa, situasi sekarang telah jauh berubah. Dengan disahkannya Undang-undang Desa, pembangunan dihampir  di seluruh desa di Indonesia telah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kini  desa setiap tahun, mendapat anggaran dari APBN untuk membangun desa dengan dana yang memadai. Jalan-jalan didesa-desa hampir sebahagian besar telah diaspal/semenisasi. Perbaikan PDAM terus mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga kebutuhan air minum untuk konsumsi keluarga, tidak mengalami hambatan yang berarti, tak terkecuali di kanagarian Kacang. Hari ini, diseluruh jorong-jorong dikanagarian Kacang, telah bisa dilalui kenderaan roda dua dan roda empat. Keberadaan jaringan-jaringan alat komunikasi di kanagarian Kacang turut membantu arus informasi sangat cepat keseluruh arah. Informasi datang dari luar secepat kilat masuk ke nagari Kacang begitu juga sebaliknya. Apapun perkembangan pembangunan di kanagarian Kacang, komunitas Kacang yang dirantau cepat dapat mengaksesnya. Perkembangan pembangunan di kanagarian tetangga juga  dapat dengan mudah didapatkan informasinya. Zaman telah banyak berubah. Sebanding dengan keberhasilan-keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan di nagari Kacang, ide ingin maju pada sektor-sektor lain pun tak terhindarkan, sebut saja keindahan pemandangan alam di Padang Tangah, Tanjung Sopan dan lainnnya, memunculkan ide tentang pengembangan terpadu wisata alam nagari Kacang. Ada lagi ide ingin membudidayakan kembali secara massif usaha pertanian limo Kacang yang sangat melegenda itu. Dan ada lagi ide ingin memberdayakan kawasan Biteh sebagai kawasan wisata pacu biduak yang dilengkapi dengan rencana pembangunan mesjid tercantik dipinggiran danau Singkarak yang masih dalam kawasan nagari Kacang. Dan tentunya, ide-ide yang deras bermunculan tersebut, cepat disikapi oleh para tokoh-tokoh masyarakat di kanagarian Kacang, para sesepuh-sesepuh IKKA dan Pengurus IKKA Pusat dan cabang se Indonesia di rantau, para alim ulama dan para cendikiawan Kacang yang tersebar di nusantara untuk berkumpul satu meja membahas ide-ide yang berserak untuk dirumuskan dalam satu konsep terpadu, terstruktur dan sistematis. Dengan terkonsepnya ide tersebut, maka yang keluar satu bahasa. Dan ini menjadi daya tarik bagi investor dan pemerintah daerah setempat untuk berperanserta membangun kawasan wisata Kacang tacinto. I love Kacang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar