Rabu, 20 Juni 2018

RASA KELUARGA

Suasana Idul Fitri atau lebaran tidak saja menyadarkan kita betapa pentingnya keberadaan keluarga, tapi juga mengajarkan kita betapa pentingnya rasa keluarga.

Rasa keluarga tidak harus muncul karena adanya hubungan darah. Karena banyak keluarga yang dihubungkan oleh pertalian darah, justru merasa asing di tengah sanak keluarganya.

Suasana keluarga justru terkadang muncul saat bersama, berkunjung ke rumah orang yang bukan bagian keluarga kita. Padahal, mungkin hanya sekedar teman biasa, kenalan, atau kolega kerja.

Mungkin Anda pernah merasakan. Ketika berkunjung dan duduk di rumah satu keluarga, yang bahkan mungkin seibu seayah, atau paman satu dengan paman lainnya, tapi rasa keluarganya tak terasa.

Duduk di rumah keluarga yang satu, kok rasanya seperti orang asing. Masuk rumah saja segan, apalagi minta makan. Tapi, di rumah keluarga yang lain, keberadaan kita begitu terasa kokoh. Duduk kita tidak canggung, dada terasa lapang. Enteng dan tenang.

Kita masuk rumah, langsung keluyuran ke dapur, nanya masak apa, tak apa-apa. Tuan rumahnya ramah, kadang sama-sama tertawa. Tanpa ditawarkan, ambil sendiri, makan apa yang ada. Begitu akrab terasa. Begitu pula bila si tuan rumah ke rumah kita.

Anehnya, rasa keluarga itu justru terkadang tidak kita dapatkan pada keluarga kita, di rumah kakak atau abang kandung kita, paman atau bibi kita. Justru rasa keluarga itu kita dapatkan di rumah orang lain yang tidak ada hubungan dengan keluarga kita.

Ada apa ini? Ini pasti ada masalah. Rasanya ini menyangkut hati dan keikhlasan, cara penerimaan, keramahan, dan waktu intens kebersamaan. Pertemuan yang intens antar keluarga akan mempengaruhi kualitas rasa keluarga. Sesekali berjumpa rasa canggung pasti ada.

Hati yang ikhlas menerima keberadaan orang lain, cara yang baik dalam melayani, sikap yang ramah saat berjumpa, sangat membantu rasa akrab dan memunculkan rasa keluarga, meskipun bukan bagian keluarga kita.

Orang akan merasa asing dengan kita, meski orang itu bagian dari keluarga kita, tatkala kita menyikapi mereka seperti orang asing pula. Dan orang asing yang bukan keluarga kita, tatkala kita terima dengan rasa keluarga kita, mereka akan merasa bagian dari keluarga kita. Begitulah.

Wallahu A'lam.
03 Syawwal 1439 H

Penulis : Lidus Yardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar