Tak terasa Ramadhan 1439 H segera meninggalkan kita. Apa yang sudah kita peroleh ? Status takwa kah ? Malam lailatul qadar kah ? Pengampunan dosa kah ? Jawaban pasti, memang tidak ada. Allah SWT hingga hari ini tidak memberi kabar akan hal itu. Allah SWT memberi kabar, bagi orang beriman, semoga menjadi orang bertakwa. Sudahkah puasa kita dilaksanakan semata-mata atas dasar panggilan iman ? Masing-masing kita dan Allah yang mengetahuinya. Silakan kita untuk selalu muhasabah atas apa yang telah kita lakukan. Apa benar puasa yang kita laksanakan semata-mata karena panggilan keimanan kita kepada Allah SWT ? Sudahkah puasa kita memelihara diri kita untuk tidak berbohong ? Sudahkah puasa kita memelihara diri kita dari menyakiti saudara kita melalui tulisan status yang kita buat ? Sudahkah puasa kita memelihara diri kita dari menggunjing saudara kita ? Sudahkah kita melaksanakan shalat fardhu yang lima waktu ? Sudahkah kita mendirikan shalat tarawih dan witir ? Sudahkah kita membayar zakat fitrah/ zakat harta ? Beberapa pertanyaan-pertanyaan tersebut, membutuhkan jawaban yang sejujur-jujurnya. Dan jawaban-jawaban kita menjadi indikator sejauh mana kualitas puasa kita, telah mampu memperbaiki kualitas perilaku kita agar senantiasa terpelihara dengan perilaku-perilaku mulia (takwa). Sudah pantaskah kita termasuk golongan orang-orang yang kembali kepada fitrah (kesucian diri). Sudah patutkah kita bergembira menyambut hari raya 'Idul Fitri 1439 H. Sudahkah kita benar-benar telah memohon ampunan atas seluruh dosa-dosa yang telah kita lakukan. Atau sebenarnya kita masih asal-asalan mengerjakan perintah puasa dan amalan-amalan sunnah di bulan ramadhan 1439 H. kalo begitu, layakkah kita mengharapkan diterimanya seluruh amalan-amalan yang kita laksanakan dengan asal-asalan tersebut. Semoga Allah SWT mengampuni sikap-sikap kita yang kurang terpuji ini. Semoga dibulan Syawwal (peningkatan) 1439 H nanti, benar-benar tumbuh kesadaran kita untuk meningkatkan kualitas diri menuju takwa. Karena takwa, hidup kita jadi bermakna dihadapan Yang Maha Mencipta. Karena takwa, adalah bekal yang sesungguhnya menentukan dihari perhitungan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar