Untuk bisa maju, diperlukan cara berfikir lompatan. Sangat diperlukan, memiliki sikap terbuka terhadap perkembangan di kanan dan di kiri kita. Sebahagian peguyuban, telah mapan, telah memiliki struktur organsasi yang lengkap, mulai dari pengurus pusat hingga cabang di daerah-daerah. Telah memiliki aset produktif, membuat organisasi mampu membiayai operasional dirinya sendiri, bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, baik buat anggota peguyuban maupun bagi masyarakat sekitar. Telah memiliki jaringan yang sangat luas, baik dengan pemerintah, pihak swasta dan lembaga-lembaga sosial yang bergerak bidang pemberdayaan ekonomi dan sumberdaya manusia. Organisasi Muhammadiyah dan NU misalnya. Kedua ormas tersebut, lahir, sebelum negara Indonesia meredeka. Muhammadiyah dengan sekolahan sebagai basis pembinaan. Sementara NU dengan pondok pesantrennya sebagai basis gerakannya. Kedua organisasi tersebut fokus ke peningkatan sumber daya manusia dan kesehatan. Dimana-mana berdiri sekolah, pondok pesantren dan perguruan tinggi milik Muhammadiyah dan NU. Sementara sebahagian peguyuban, berjalan masih terbata-bata. Peguyuban semacam ini, banyak terjadi dibanyak tempat. Ketua pengurus adalah segala-galanya. Dia ketua, dia sekretaris, dia bendahara dan seterusnya. Peguyuban IKKA Pekanbaru diusianya lebih dari 55 tahun, mengalami pasang surut. Pengurus IKKA Pekanbaru dimasa kepemimpinan Bapak Drs. H. Abdullah Des pernah sebagai Ketua IKKA Pusat. Beliau sangat suka bershilaturrahmi ke IKKA-IKKA cabang. Beliau tiada henti berkunjung keanggota IKKA tanpa melihat status ekonomi. Beliau rawat rasa persaudaraan sesama anggota. Beliau telah dianggap sebagai Ninik Mamak bagi Keluarga Besar IKKA. Ketika penulis melaksanakan akad nikah, beliau jualah sebagai orang yg dituakan yang dengan ikhlas menasehati, membimbing kita yang masih muda dalam bahtera rumah tangga. IKKA menurut beliau IYO KITO KA MAJU. Kata-kata itu yang selalu terngiang-ngiang hingga hari ini. Sungguh mulia hatimu wahai pejuang. Engkau teruskan perjuangan para pendahulu-pendahulu IKKA seperti Pak H. Amriz, Drs. H. Yulius Said, H. Rusdi dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar