Jumat, 11 Januari 2019

TIGA KELOMPOK MANUSIA MENYIKAPI ATURAN ALLAH

Paling tidak, ada tiga kelompok manusia dalam menyikapi perintah, ketentuan, aturan atau syariat ALLAH, yang kemudian ALLAH abadikan melalui ucapan mereka dalam Alquran.

Pertama, SAMIA'NA WA ATHO'NA. Inilah kelompok orang yang beriman dan bertakwa, insya Allah. Ketika mereka mengetahui dan mendengar adanya perintah dan larangan Allah, mereka berkata "Kami dengar, dan kami taat" (lihat QS 24: 51).

Kedua, SAMIA'NA WA ASHOINA. Inilah kelompok orang kafir atau musyrik. Ketika mereka mendengar adanya perintah dan larangan Allah, atau ketentuan syariat, mereka berkata, "Kami dengar, dan kami ingkar" (lihat QS 2: 93)

Kedua, SAMIA'NA, WAHUM LA YASMA'UN. Inilah kelompok orang munafik yang dengan lisan mereka, mereka berkata dan mengakui telah mendengar syariat atau ketentuan Allah, tapi Allah yang Maha Mengetahui isi hati manusia kemudian membantahnya, "Wahum la yasma'un", mereka tidak mendengar karena hati mereka mengingkarinya (lihat QS 8: 21).

Lalu, di kelompok mana kita berada? Kelompok SAMIA'NA WA ATHO'NA atau SAMIA'NA WA ASHOINA atau kelompok SAMIA'NA yang kemudian Allah bantah WAHUM LA YASMA'UN?

Tentu kita berharap berada pada kelompok pertama, kelompok orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhaana Wa Ta'ala, bukan kelompok orang kafir dan munafik. Mengapa?

Karena, tidak ada kesudahan bagi orang-orang yang senantiasa mentaati Allah, kecuali kesudahan yang baik bagi kehidupannya, baik di dunia maupun akhiratnya (lihat QS 4: 59).

Tidak ada satu pun penelitian atau survei yang menyatakan, dengan melanggar perintah dan ketentuan Allah, atau bermaksiat kepada Allah, lalu kehidupan menjadi baik, damai, dan tenang. Tidak!

Justru sebaliknya, dengan bermaksiat dan melanggar aturan Allah hidup akan sengsara, terhina, dan nista. Tidak ada kebaikan bersama dosa. Tidak ada ketenangan dengan melupakan Allah.

Hanya dengan mengingat Allah, mentaati Allah, beramal sholeh, dan bertakwa, kehidupan yang lebih baik akan diberikan oleh Allah Subhaana Wa Ta'ala (lihat QS 16: 97).

Saat ada masalah solusi ada, rezeki datang tak terduga, dan urusan sulit menjadi mudah, itulah diantara buah dari takwa (lihat QS 65: 2-4). Tidakkah yakin dan percaya, lalu SAMI'NA WA ATHA'NA?

Wallahu A'lam.

✍️ Lidus Yardi
Jumat, 5 Jumadil Ula 1439 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar