Cinta harusnya melintasi fase waktu dan berhembus di setiap nafas kehidupan. Tidak seharusnya membatasi, memaknai, dan merayakan hari atas nama cinta.
Cinta dan kasih sayang yang terbimbing akan dimulai, dijalani dan diakhiri dengan hari-hari yang indah. Terbimbing karena meraih ridho Allah. Sebab, tidak mungkin mahligai bahagia cinta dibangun di atas pondasi dosa.
Cinta kepada lawan jenis itu fitrah. Penghalal kelanjutannya adalah nikah. Tujuan terindahnya adalah sakinah, mawaddah wa rahmah.
Cinta yang berakhir dengan tragedi kecewa, biasanya karena tidak dirawat dengan takwa, nafsu diturut, maka berakhir dengan uraian air mata. Nikmatnya sebentar saja, derita berkekalan di jiwa.
Hanya cinta sejati akan terasa indah di hati. Berbuah manisnya iman. Tidaklah cinta ini muncul ke permukaan, kecuali cinta kepada Allah dan rasul-Nya melebihi cintanya kepada sesama insan.
Berbahagialah mereka merawat cinta dengan takwa, rindunya berlabuh di taman surga, hidup penuh makna, hubungan terasa berkah, diikat dengan mahligai nikah. Bukan atas nama cinta, tapi atas nama Allah. Selamanya.
✍️ Lidus Yardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar