Jumat, 26 Januari 2018

PERANTAU JADI PUSTAKAWAN

Hidup ini memang perlu perencanaan. Sebut saja nama sehari-hari dipanggil izzah. Sosok gadis kampung yang jarak perjalanan dari tempat kelahirannya hingga ke kota Pekanbaru butuh waktu kira-kira 6 jam. Pertama saya bertemu beliau kira-kira 8 tahun yang lalu, beliau  bekerja sebagai petugas kebersihan di komplek MAN 2 Pekanbaru jalan Diponegoro No. 55. Setiap hari beliau datang lebih awal sebelum siswa, karyawan dan guru datang. Tentu harus begitu, karena team petugas kebersihan memberikan pelayanan kebersihan setiap hari kerja mulai dari jam 06.00 pagi hingga jam 17.00 Wib. Pekerjaan tersebut beliau tekuni hingga kira-kira 3 tahun. Setelah dirasa nyaman dan telah berpendapatan standar untuk biaya hidup sehari-hari, mulailah dia berfikir untuk menambah ilmu dan wawasan serta pengembangan diri. Dilihatnya kanan kiri sibuk mengurus untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3, tergerak hatinya yang sekarang masih alumni SLTA untuk kemudian melanjutkan pendidikan S1 jurusan pustaka. Tekad yang kuat dan dengan perhitungan yang cermat, beliaupun kemudian merealisasikan keinginannya tersebut  di perguruan tinggi Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru. Dengan kuliah di UNILAK, dimana jadwal kuliah bisa disesuaikan dengan situasi kerja, diniscayakan keduanya bisa terlaksana dengan baik. Gadis yang berprinsip hidup, pantang menyerah ini, adalah juga seorang "kutu buku", kuliah baginya bukan asal-asalan, dan terbukti dengan nilai prestasi sangat memuaskan, dirainya, suatu prestasi diatas rata-rata orang kebanyakan. Gadis yang ramah, sopan dan suka menyapa ini, alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan perkuliahannya kurang dari 5 tahun. Tak terasa waktu begitu cepat baginya. Hari ini kariernya disesuaikan dengan keilmuan yang dicapainya. Kini sehari-hari, beliau tidak lagi sebagai petugas kebersihan, tetapi diposisikan sesuai dengan jurusan kuliah yang diambilnya, yaitu sebagai pegawai bahagian sirkulasi di pustaka MAN 2 Pekanbaru. Baginya, bekerja diposisinya yang baru sangat membahagiakan, setiap hari, beliau tidak lagi berhadapan dengan banyaknya sampah yang harus dibersihkan, tapi berhadapan dengan calon-calon pemimpin masa depan, calon-calon ilmuan masa depan. Setiap hari beliau melayani berbagai keperluan buku dan koran yang mesti disiapkan baik bagi guru maupun bagi para siswa MAN 2. Bersama team pustaka MAN 2 lainnya, beliau ingin pustaka MAN 2, benar-benar bermenfa'at bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum secara integral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar