Kata kunci lahirnya IKKA adalah ingin mengantarkan para anggotanya bahagia dan sejahtera. Dua kata kunci itu terdapat dipembukaan Anggaran Dasar Ikatan Keluarga Kacang (IKKA). Kata bahagia lebih mengena pada aspek mental batin. Sebaliknya sejahtera lebih kepada aspek fisik lahir. Sejahtera bermakna terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan sandang, pangan dan papan. Olah raga justru bisa meraih dua-duanya dalam waktu bersamaan. Orang yang berolah raga katakanlah main tenis meja, dengan pemain minimal dua orang telah bisa berolah raga secara maksimal disertai canda tawa penuh gembira antara satu dengan lainnya. Miskin kaya tidak lagi menjadi kendala psikologis dalam berinteraksi. Muda dan tua juga bukan merupakan batas jarak satu dengan lainnya.Kini semuanya beradu prestasi. Siapa yang berprestasi, mereka memiliki lebih kepercayaan diri ditengah-tengah komunitas mereka. Mereka bahagia walau mungkin secara ekonomi memiliki kemampuan yang terbatas. Mereka memiliki harga diri walau hidup penuh tantangan yang teramat keras. Mereka dihargai, itulah kebahagiaan. Mereka diberi kesempatan yang sama untuk bermain, itulah keadilan hadir ditengah-tengah kehidupan di rantau. Mereka memiliki sedikit keterampilan dalam berolah raga, dan itu jugalah yang mengantarkannya untuk duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.Urusan kekurang mampuan secara ekonomi dalam kehidupan tidak menghalanginya untuk bisa bahagia, asal karib kerabat turut memahami mengapa keadaan hidupnya bisa seperti itu.
Pergerakan badan yang dilakukan penuh semangat, dengan tingkat konsentrasi penuh, pada akhirnya melahirkan sosok pemuda IKKA Pekanbaru yang memiliki fisik yang kuat dan sikap sportifitas yang tinggi. Disaat itulah latar belakang berdirinya IKKA mencapai sasaran. Kalau demikian, program olah raga yang dikelola IKKA Pekanbaru bukanlah program main-main, tetapi juga memiliki makna filosofis-terapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar