Kamis, 15 Februari 2018

RAKER IKKA SE INDONESIA, GAGAL ?

Setiap hari di media sosial (medsos) sibuk becakap-cakap tentang program pulang basamo. Siang malam, pagi petang, bapak-bapak, ibu-ibu besorak-sorak untuk persiapan program pulang basamo. Berbagai persiapan telah dilakukan. IKKA Jabodetabek telah jauh-jauh hari membentuk panitia pulang basamo. Telah menerima pendaftaran bagi warga IKKA Jabodetabek yang ikut pulang basamo. Kini telah mendaftar sejumlah 2 bus parawisata. Rapat-rapat panitia pulang basamo telah pula dilakukan oleh IKKA Jabodetabek. Para relawan telah pula mendisain logo pulang basamo. Dan telah dilakukan sosialisasi logo tersebut di berbagai media sosial. Ada juga relawan yang telah mendisain baju seragam pulang basamo. Disetiap IKKA cabang beda warna bajunya, meski modelnya sama. Harga baju relatif terjangkau. Dalam satu keluarga, ada pesan 1, ada pesan 2, bahkan ada yang pesan untuk sekeluarga. Baju seragam pulang basamo dipesan tidak hanya dari kawasan IKKA Jabodetabek saja, tapi sudah menasional, ada dari Padang, Jakarta, Pekanbaru, Batam, Ujung Batu dan Palembang. Lalu bagaimana pula persiapan pulang basamo dilakukan oleh IKKA Pusat. Sebenarnya hingga tulisan ini dibuat,  panitia pulang basamo yang dibentuk IKKA Pusat belum ada. Padahal rencana pemberitahuan ke IKKA-IKKA cabang dilakukan dibulan Nopember atau paling lambat Desember 2017. Pengurus IKKA Pusat telah membentuk panitia rapat kerja (raker) IKKA se Indonesia. Direncanakan rapat kerja (raker) IKKA se Indonesia dilaksanakan pada tanggal 25 Pebruari 2018 yang akan datang di kota Solok. Adapun agenda rapat kerja (raker) IKKA se Indonesia  hingga saat ini belum diketahui. Ketua panitia rapat kerja (raker) IKKA se Indonesia, Bapak Mirza Kanca belum menyapaikan  pemberitahuan/ undangan ke IKKA-IKKA cabang se Indonesia. Mungkinkah, rapat kerja tersebut semata-mata membahas tentang program pulang basamo ? Bila dugaan ini benar, maka ada 2 sikap yang mengemuka, yaitu ;
1. IKKA Jabodetabek, secara diplomatis menyatakan keberatan untuk mengkuti rapat kerja (raker) kalau agenda raker tersebut sebatas membahas program pulang basamo dengan alasan program pulang basamo merupakan program yang sudah disahkan di Mubes 2015. Jadi sekarang tinggal pelaksanaan dari program tersebut. Kalaupun akan mengadakan raker, bisa dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pulang basamo, di Kanagarian Kacang
2. IKKA-IKKA selain IKKA Jabodetabek, diperkirakan akan mengambil sikap :
a. Sebahagian IKKA cabang bersikap masa bodoh terhadap apapun yang diprogramkan IKKA Pusat dan kemungkinan besar, tidak akan menghadiri acara raker.
b. Sebahagian IKKA cabang bersikap akan menghadiri  kegiatan  raker tersebut apapun agendanya.

Seberapa pentingkah raker 2018 seIndonesia ?

Bila kita mengikuti dinamika IKKA-IKKA cabang sa'at ini, dimana geliat kebangkitan IKKA-IKKA cabang muncul dimana-mana, diperlukan kesigapan Pengurus IKKA Pusat secara sungguh-sungguh mengelola ini, agar semangat tersebut bisa didaya gunakan untuk efektifitas dan efesiensi konsolidasi ditingkat akar rumput (anggota). Apa yang harus dilakukan IKKA Pusat untuk itu ? Merujuk ke hasil-hasil acara SHILATURRAHMI IKKA REGIONAL 24/12/2017, satu diantara strategi penguatan IKKA Cabang adalah memperhatikan legalitas personalia dan struktur kepengurusan IKKA cabang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : 
1. Sebelum acara pembukaan raker dimulai, Pengurus IKKA Pusat harus mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan IKKA cabang yang telah melaksanakan Musyawarah Cabang ditempat masing-masing, namun belum ada SK kepengurusan cabang. Bagi peserta raker yang datang atas nama perorangan yang peduli IKKA dan memang peguyuban IKKA ditempatnya belum ada, kepada yang bersangkutan dikeluarkan SK kepengurusan IKKA cabang didaerah yang bersangkutan, agar sepulangnya dari acara  raker, yang bersangkutan memiliki legalitas untuk melakukan konsolidasi ditempatnya masing-masing. Atau bisa juga dalam bentuk surat penunjukan  sebagai pemegang mandat dari IKKA Pusat untuk melakukan konsolidasi  ditempatnya dan diberi kewenangan untuk membentuk panitia Musyawarah Cabang yang berfungsi untuk memilih pengurus IKKA cabang defenitif dan untuk membuat program kerja IKKA cabang untuk periode 5 tahun kedepan.
Dengan status yang jelas tersebut diharapkan hasil-hasil raker nantinya efektif untuk melakukan konsolidasi dicabang-cabang IKKA se Indonesia.
2. Memperhatikan bahwa animo warga Kacang di rantau untuk pulang basamo 1439 H cukup tinggi, agar di raker, hal ini sebaiknya diprioritaskan untuk dibahas tuntas, mulai  dari membahas isi/ konten program pulang basamo (ini pokok) hingga memperhatikan hal-hal yang telah dilakukan oleh para relawan baik masalah logo pulang basamo, baju seragam pulang basamo dan memposisikan seperti apa terhadap IKKA Jabodetabek yang jauh-jauh hari telah membentuk panitia pulang basamo IKKA Jabodetabek.  Karena ada juga yang mengusulkan agar panitia pulang basamo nasional 2018 menunjuk IKKA terdekat, baik dekat jarak ke IKKA Pusat maupun dekat jarak ke Kanagarian Kacang. Diusulkan agar IKKA Solok bersinergi dengan IKKA Padang. Usulan lain juga ada sebagaimana tertuang dilaporan hasil SHILATURRAHMI IKKA REGIONAL  ke IKKA Pusat  atau bisa juga diakses  ikkapekanbaru.blogspot.com  dengan judul tulisan Urgensitas Pulang Basamo. Dimana posisi IKKA cabang di panitia pulang basamo ada di struktur panitia pelaksana/ OC (berdasar keperluan).
3. Mengundang KAN, Wali Nagari, BMN, Bundo Kandung dan perwakilan Pemuda Kacang yang berdomisili di Kanagarian Kacang.

Dengan hadirnya semua unsur-unsur terkait untuk mensukseskan program pulang basamo 1439 H/ 2018 di acara rapat kerja (raker) khususnya di pembahasan program pulang basamo, maka akan terbentuklah satu persepsi yang sama  terhadap konsep pulang basamo yang akan dilaksanakan ditahun 1439 H/ 2018 ini.

Simpul : khusus bahasan program pulang basamo, raker ini bukanlah memulainya dari  nol, tetapi menyerap berbagai aspirasi yang berkembang dimasyarakat hingga hari ini.  

BARVO  PULBAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar