Menjalankan ibadah puasa di kota besar seperti Tokyo memang punya kesan tersendiri. Hampir kita tidak menemukan suasana bulan Ramadhan di sini, karena masyarakatnya tidak menjalani ibadah puasa. Untuk menjani taraweh di masjid saja harus menempuh jalan kaki yang cukup jauh bagi ukuran kita orang Indonesia. Di kawasan Meguro, tempat kami menginap, misalnya hanya ada satu mesjid.
Durasi puasa juga beda. Hari ini mesti imsak sejak 02.35 dan dijadwalkan berbuka pukul 18.51 waktu Tokyo, ya lebih dari 16 jam masa menahan. Ditambah lagi harus berjuang mencari makanan halal untuk buka dan sahur.
Meski begitu, karena puasa tahun ini bertepatan awal musim panas dan pasca musim sakura, cuaca alhamdulillah sangat mendukung karena tidak terlalu panas dan juga tak terlalu dingin.
Lantunan ayat suci al-qur'an dari rumah ibadah tidak akan ditemukan. Aalagi himbuan sahur... Sahuurrr, pasti tidak akan pernah terdengar di tengah hiruk pikuk kota Tokyo.
Moga puasa hari ini kita diterima Allah. Amin..
Tokyo, 29.05.18
Penulis : Hendri Sayuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar