Rabu, 16 Mei 2018

KAWIN PAKSA ATAU KAWIN KONTRAK ?

Era Siti Nurbaya kembali bergulir di kanagarian Kacang diera yang katanya orang sangat mengagung-agungkan demokratisasi disegala lini kehidupan. Sang orang tua yang merasa paling berkuasa, paling otoritas secara doktrin ajaran agama, sangat memahami luar dalam keadaan anaknya, sangat menginginkan anaknya menjadi yang terbaik dikemudian hari, keputusannya adalah keputusan yang sangat tepat buat anak semata wayang, keputusan yang bertujuan untuk memproteksi seperfec mungkin. Anak tidak dilibatkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan, meski yang akan merasakan dari keputusan tersebut adalah dirinya sendiri. Anak wajib nurut apapun keputusannya. Walau pendamping hidupnya nanti berada disampingnya selalu dalam keadan suka yang dipaksakan dan atau tidak suka sama sekali. Tetapi bagaimana, apa mau dikata, nasi sudah jadi bubur. Tapi nyatanya berhasil kok, punya anak kok, punya cucu kok. Itu semua dijadikan alibi sang orang orang tua untuk menggunakan cara itu apalagi ketika itu telah membudaya yang namanya kawin paksa. Hari ini strategi itu ingin diterapkan kembali guna menyelesaikan kemelut panitia kembar yang telah lama menyita perhatian warga rantau Kacang. Padahal suara arus bawah telah lama menghimbau agar segera dilakukan konsolidasi seluruh elemen orang rantau dalam satu kepanitiaan pulang basamo, satu bendera dan satu komando. Usulan arus bawah menghendaki penyelesaian masalah secara elegan, musyawarah untuk mufakat. Panitia Pulbas berulang kali mengadakan rapat yang juga turut mengundang IKKA-IKKA cabang untuk membicarakan masalah secara bersama-sama. Terakhir yang penulis bisa ikuti yakni rapat yang diadakan Ahad 13 Mei 2018 pukul 20.30 di rumah bapak Mirza Rasul (Kanca) Jl. Sawah Sianik No. 4 Kel. Nan Balimo Kec. Tj. Harapan Kota Solok. Alangkah terkejutnya penulis ketika membaca postingan Bapak Suhasril di WAG Pulbas IKKA Nusantara '18 pada Rabu 16 Mei 2018. Telah terjadi perubahan signifikan atas agenda pulbas yang difinalisasi dan disosialisasikan pada rapat Ahad 11 April 2018 di gedung Serba Guna nagari Kacang. Perubahan dimaksud adalah pertama, dihapusnya acara penyambutan di hari Rabu tanggal 13 Juni 2018, kedua, dihapusnya acara takbir keliling di hari Kamis tanggal 14 Juni 2018, ketiga, dihapusnya acara lomba/pertandingan seluruhnya dan musyawarah IKKA Pusat dengan IKKA cabang di hari Ahad tanggal 17 Juni 2018. Dan yang anehnya perubahan-perubahan agenda Panitia Pulbas IKKA Pusat turut serta pihak organisasi "luar" menandatangani agenda internal IKKA. Ini sungguh-sungguh aneh dan menurut penilaian penulis, ini merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh Ketua Panitia Pulbas IKKA Pusat 2018. Diharapkan Panitia Pengarah (SC) segera menyikapi hal ini dan bila diperlukan Pengurus IKKA Pusat segera turun gunung, guna mengklarifikasi hal ini. Apakah kawin paksa atau kawin kontrak merupakan tradisi baru didaerah ini ?

5 komentar:

  1. [18/5 06:48] ‪+62 813-7413-7774‬: Waalaikumussalam wr wb pa' Muslih.....
    [18/5 07:39] ‪+62 821-7859-8999‬: Inilah yang terkadang diabaikan oleh yang mengemban Amanah. Hasil musyawarah sebetulnya raja dari segalanya merupakan amanah bagi peserta musyawarah namun bisa diungkai begitu saja... ???
    [18/5 07:47] profesor pdg: Pak Muslih..
    judul blog bapak hari ini sangat menarik.. menggelitik rasa ingin tahu, apa sih isi artikel lengkapnya..
    Menurut saya di zaman "now" ini tidak ada lagi kawin paksa pak Muslih..����
    saya rasa yg diposting pak Suhasrl itu adalah info resmi usulan kegiatan yg diusulkan oleh ikka jabodetabek .. dan tentunya nanti akan dimusyawarahkan dalam rapat dengan panitia lengkap nantinya...
    kehadiran pak afdal yg juga ket panitia pulbas ke jkt bukan utusan kepanitiaan pulbas Ikka 2018, tapi silaturahmi pribadi..... jadi kita lalui saja prosesnya sesuai dengan aturan berlaku.....����������������
    ..
    [18/5 08:10] profesor pdg: menurut saya, semestinya ada klarifikasi dari ketua pulbas 2018 agar persepsi panitia dan seluruh perwakilan masyarakat yg sdh mengikuti kegiatan rapat sebelumnya bisa sama..
    [18/5 08:13] ‪+62 821-7859-8999‬: Betul Buk .... Ambopun manggu pulo karano indak hadir di Solok. Tapi Pak Muslich kan ikut rapat.
    [18/5 11:11] afdalisman ikka sawahlunto: Assalamu'alaikum wr wb,

    Sangat menarik mengikuti apa yg berkembang di group ini, apalagi menyikapi hasil silaturahmi ketua panitia, dengan Ikka Jabodetabek dan ketua persatuan nagari2 kawasan danau Singkarak.

    Sebagai ketua panitia saya gembira, karena ini menunjukkan bahwa kita semua peduli dan mempunyai perhatian yg besar terhadap kegiatan pulang basamo ini. Sayang sekali kita hanya berkutat dengan hal2 yg ringan dan teknis saja. Sementara banyak hal yang substansial kita lengah dan abai.

    Soal pertemuan saya dgn pengurus Ikka Jabodetabek dan ketua persatuan nagari2 kawasan danau Singkarak, sekali lagi adalah silaturahmi bukan rapat pleno ataupun pleno diperluas sehingga tdk ada keputusan yg mengikat yg perlu dihebohkan. Kalaupun ada butir2 yg disepakati, itu sifatnya rekomendasi utk rapat panitia. Yg namanya rekomendasi, boleh diterima boleh tidak.

    Jadi tidak perlu menganalogikan sebagai kawin paksa ataupun dipaksa kawin, karena mmg tdk keterpaksaan. Yg ada adalah rasa sungkan atau malu karena silaturahmi itu melibatkan org luar. Malu mempertontonkan perpecahan terhadap nagari2 tentangga.

    Saya justru berharap agar animo, kepedulian dan pemikiran2 kita yg tajam itu dapat kerahkan utk masalah yg lebih substansial, apa yg kita harapkan dgn momen pulang basamo ini, apa saja kegiatan yg akan dilaksanakan, bagaimana membantu panitia mengatasi masalah keuangan dll.

    Sekali lagi, keputusan panitia adalah hasil rpt pleno panitia, bukan rapat pihak lain. Klu kita saling memahami, sebenarnya tidak perlu klarifikasi seperti ini. Teks.
    (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara)

    BalasHapus
  2. [18/5 11:36] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: Pak Muslih Pgan yg terhormat saya sungguh sangat menerti apa yg ada difikiran Bapak sehingga timbulnya tulisan ini kalau boleh saya sarankan pada bpk jangan terpancing dgn kejadian serta suasana yg telah terjadi apa pun namanya tentu orang tua-tua ( KAN ) mungkin punya pandangan lain setelah melihat kejadian akhir-akhir ini dikampung dan perlu Bpk. Muslih ketahui bahwa beliau yg disebutkan Namanya pada tulisan Bapak yaitu
    Bp.Suhasril ini tidak boleh hanya nama beliau saja yg disebut kan itu sangat tidak etis karna beliau adalah salah seorang Penghulu Pucuk dalam Nagari Kacang dan harus lengkap di tulisnya dgn nama dan gelar baliau SUHASRIL DT. RAJO PANGULU bagitu adat yg dipakai selama ini di Nagari awak kalau tidak bisa-bisa tersinggung anak kemanakan beliau nanti nya dan itu berlaku untuk semua Penghulu serta Datuak yg ada di Alam Minangkabau karna beliau-beliau ini suka tidak suka kita beliau-beliau ini adalah orang cadiak condukia orang arif bijaksana poi tompek batanyo pulang tompek babarito kusuk ka manyalasai koruah kamanjoniah kan jadi sudah sapatuk nyo lah baliau urang tuo-tuo kito ko maambiak suatu sikap yg joleh demi keutuhan anak kemanakan yg ado di Nagari Kacang mau pun diseluruh perantauan yg ado di Nusantara ini apa bila akan melaksanakan acara bentuk apapun dalam Nagori semestinya harus seizin Baliau-baliau ini karna secara adat di pakai beliau yg di KAN ini lah sebagai pemilik Nagari yg Syah dan yg Menunjuk Wali NagΓ ri sebagai pengemban amanah mereka baik untuk urusan fertikal atau pun horizontal
    Jadi untuk itu pak Muslih Pgan tidak usah pula galau dgn kejadian yg seperti ditulis itu sebab kebersamaan dan keutuhan anak kemanakan lebih diutamakan dari pada kepentingan organisasi maupun yg lainnya.πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™
    [18/5 11:38] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
    [18/5 12:09] ‪+62 813-6508-2209‬: Pencerahan yang sangat bijaksana, mudah-mudahan ini dapat kita pahami secara bersama-sama
    [18/5 12:10] ‪+62 813-6508-2209‬: Terima kasih pandangan dan ulasannya Pak H. Yurnal
    [18/5 12:59] ‪+62 818-740-254‬: Patut kita hormati dan acungkan jempok kepada sikap dan pandangan Pak Afdhal selaku Ketua Panitia Pulang Basamo urang Kacang se Indonesia karna sikap dan pandangan Jernih, jelas, realistis dan objektif dgb satu tujuan agar acara yg inginkan bersama ini terwujud nyata tidak hanya sebatas retorika....dan menurut Ambo ini suatu sikap sebagaimana salah satu filosofi urang Minang " Anak Dipangku Keponakan Dibimbiang Dunsanak di Kampuang di Pategangkan " semoga hal ini dapat diterima dgn positif thingking oleh kita semua, karja jujur saja hal hal yg lebih substansial yg perlu di implementasikan terutama sekali terkait pendanaan acara dan implenentasinya secara konkrit agar acara terlaksana sesuai Alua jo Patuik..
    .πŸ™πŸ™
    [18/5 13:00] ‪+62 818-740-254‬: # Jempol... (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas saran yang disampaikan ... Pak Haji. Maaf, ambo memang belum klarifikasi kalo nomor hp tersebut adalah milik orang tua kita. Ambo mohon ka Datuk, atas kekhilafan ambo nan mudo2 ko. Dari ambo muslih (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara '18 tgl 18 Mei 2018)

      Hapus
  3. [18/5 13:06] ‪+62 818-740-254‬: Ambo Memahami jalan Fikiran Pak Yurnal. .dan sangat sejalan dgn salah satu filosopi Urang Minangkabau dengan lebih mengedepankannya yaitu " Anak Dipangku Keponakan Dibimbiang dan Dunsanak dikampung Dipatenggangkan " semoga hal menjadi insfirasi kita bersama untuk mewujudkan kegiatan Pulang Basamo Urang Kacang se Indonesia.....πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ€—
    [18/5 13:23] Muslih: Wa'alaikumussalam wr. wb. Terima kasih atas klarifikasi yang disampaikan. Dan saran ambo kedepan, kiranya segala dokumen2 penting yang sifatnya untuk konsumsi internal, mohon sangat jangan secara gegabah dipublikasi ke group umum seperti group ini, yang pada akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran-penafsiran. Dan sebelumnya terbit tulisan ini, penulis pun telah meminta agar hal tersebut dibuat surat secara resmi ke IKKA-IKKA cabang karena efeknya kami yang dicabang2 jadi kebingungan, banyak anggota yang bertanya-tanya membaca selebaran tersebut. Sekali lagi berhati-hatilah dengan setiap kegiatan yang mengatas namakan panitia, karena semua perhatian akan tertuju kesana. Kalo atas nama pribadi, mungkin tidak akan sebegini hebohnya. Wassalam dari ambo muslih.
    [18/5 13:37] ‪+62 813-6508-2209‬: Saya rasa kehadiran Pak Afdalisman di Rapat IKKA Jabodetabek itu tak bisa juga terlepas dari beliau Selaku Ketua Pulbas Pak Muslih, yg bertujuan untuk mencari masukan dalam Agenda kegiatan Pulbas dan disepakati kemaren itu kan sekedar masukan dari kegiatan yg akan diajukan dalam rangkaian kegiatan Pulbas apalagi IKKA Jabodetabek juga akan melibatkan 34 Nagari Salingka Danau Singkarak untuk berpartisipasi dalam Even Pacu Biduak, jadi terserah apakah Agenda IKKA Jabodetabek ini bisa dimasukkan dalam Rundown Acara Pulbas tentu diputuskan dalam Kepanitiaan, kalau nggak disetujui ya tentu akan terpisah dalam kegiatan Acara Pulbas, ini menurut pendapat saya mohon maaf kalau keliru
    [18/5 13:44] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘ mantap
    [18/5 13:57] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: Betul sekali Da Wan apapun namanya kalau kita udah keterlibatan dari Nagari lain dalam suatu acara yg akan diselenggarakan tentu kita jadi bersatu semua unsur yg ada demi menjaga marwah bakampuang ba Nagori
    Disinilah berlaku pituah yg selalu hidup dalam masyarakat Alam Minangkabau yaitu bunyinya tagak bakawan bela kawan tagak basuku bela suku tagak ba kampuang bela kampuang tagak banagari bela Nagari dan ini suatu keharusan
    Jadi apa yg diambil dan dicontohkan Pak Afdalisman menurut saya pribadi adalah suatu keharusan yg mesti diambil dalam satu keputusan
    Hanya saja tentu semua harus menurut alua jo patuik
    Artinya konfirmasi
    Alhamdulillah beliau telah konfirmasi agar kita semua memahami trimksh.πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜Š (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus
  4. [18/5 13:06] ‪+62 818-740-254‬: Ambo Memahami jalan Fikiran Pak Yurnal. .dan sangat sejalan dgn salah satu filosopi Urang Minangkabau dengan lebih mengedepankannya yaitu " Anak Dipangku Keponakan Dibimbiang dan Dunsanak dikampung Dipatenggangkan " semoga hal menjadi insfirasi kita bersama untuk mewujudkan kegiatan Pulang Basamo Urang Kacang se Indonesia.....πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ€—
    [18/5 13:23] Muslih: Wa'alaikumussalam wr. wb. Terima kasih atas klarifikasi yang disampaikan. Dan saran ambo kedepan, kiranya segala dokumen2 penting yang sifatnya untuk konsumsi internal, mohon sangat jangan secara gegabah dipublikasi ke group umum seperti group ini, yang pada akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran-penafsiran. Dan sebelumnya terbit tulisan ini, penulis pun telah meminta agar hal tersebut dibuat surat secara resmi ke IKKA-IKKA cabang karena efeknya kami yang dicabang2 jadi kebingungan, banyak anggota yang bertanya-tanya membaca selebaran tersebut. Sekali lagi berhati-hatilah dengan setiap kegiatan yang mengatas namakan panitia, karena semua perhatian akan tertuju kesana. Kalo atas nama pribadi, mungkin tidak akan sebegini hebohnya. Wassalam dari ambo muslih.
    [18/5 13:37] ‪+62 813-6508-2209‬: Saya rasa kehadiran Pak Afdalisman di Rapat IKKA Jabodetabek itu tak bisa juga terlepas dari beliau Selaku Ketua Pulbas Pak Muslih, yg bertujuan untuk mencari masukan dalam Agenda kegiatan Pulbas dan disepakati kemaren itu kan sekedar masukan dari kegiatan yg akan diajukan dalam rangkaian kegiatan Pulbas apalagi IKKA Jabodetabek juga akan melibatkan 34 Nagari Salingka Danau Singkarak untuk berpartisipasi dalam Even Pacu Biduak, jadi terserah apakah Agenda IKKA Jabodetabek ini bisa dimasukkan dalam Rundown Acara Pulbas tentu diputuskan dalam Kepanitiaan, kalau nggak disetujui ya tentu akan terpisah dalam kegiatan Acara Pulbas, ini menurut pendapat saya mohon maaf kalau keliru
    [18/5 13:44] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘ mantap
    [18/5 13:57] h. yurnal nang kacang jl. hang tuah gg. budi sari: Betul sekali Da Wan apapun namanya kalau kita udah keterlibatan dari Nagari lain dalam suatu acara yg akan diselenggarakan tentu kita jadi bersatu semua unsur yg ada demi menjaga marwah bakampuang ba Nagori
    Disinilah berlaku pituah yg selalu hidup dalam masyarakat Alam Minangkabau yaitu bunyinya tagak bakawan bela kawan tagak basuku bela suku tagak ba kampuang bela kampuang tagak banagari bela Nagari dan ini suatu keharusan
    Jadi apa yg diambil dan dicontohkan Pak Afdalisman menurut saya pribadi adalah suatu keharusan yg mesti diambil dalam satu keputusan
    Hanya saja tentu semua harus menurut alua jo patuik
    Artinya konfirmasi
    Alhamdulillah beliau telah konfirmasi agar kita semua memahami trimksh.πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜Š (Sumber dari WAG Pulbas IKKA Nusantara '18)

    BalasHapus