Jumat, 20 Juli 2018

PENGALAMANKU MENJADI CALEG DPRD PROVINSI RIAU

Tidak kebayang dalam fikiranku, kalau kemudian aku ditakdirkan jadi caleg alias calon legislatif. Tepatnya tahun 2014 yang lalu, saya di"lamar" oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk bertarung di pemilu 2014 dapil 5 meliputi Kabupaten Bengkalis, kota Dumai dan kabupaten Meranti nomor urut 4. Atas pertimbangan apa, Partai Keadilan Sejahtera me"lamar"ku, hingga tulisan ini dibuat, saya pribadi pun tidak tahu. Karena ini sebuah amanah, maka semampu saya, saya usahakan. Selama ini dan hingga hari ini,  saya tidak pernah menjabat  sebagai pengurus di partai politik apapun, walau setingkat pengurus ranting sekalipun. Kedepan saya tidak tahu. Menurut hemat saya, aktif kita dipeguyuban semacam IKKA Pekanbaru, sudah lebih dari cukup. Karena dinamika dan pergumulannya luar biasa. Begitu dinyatakan lolos seluruh persyaratan sebagai caleg, seketika itu juga dimulai sosialisasi dan shilaturrahmi ke daerah kabupaten Bengkalis, kota Dumai dan kabupaten Meranti. Waktu yang tersedia, efektif kira-kira 120 hari. Pengalaman pertama berjalan, masih mencoba-coba dan ikut apa yang dilakukan caleg lain. Ketika itu, saya diamanahi sebagai ketua seksi dakwah di IKKA Pekanbaru hasil reshuffle. Menjelajah pulau-pulau yang sebelum-sebelumnya, tidak pernah terjamah oleh saya, ketika itu harus ditempuh. Di Bengkalis, bertemu dengan teman-teman waktu dibangku kuliah dan Keluarga Besar IKKA Duri. Di Dumai bertemu dengan saudara-saudara kita Keluarga Besar IKKA Dumai dan Keluarga Besar PII Dumai. Dan di Meranti bertemu dengan kedua orang tua tercinta. Berkolaborasi dengan caleg-caleg di kabupaten dan kota serta caleg DPR RI merupakan strategi untuk efisiensi dan efektifitas pergerakan. Kita sebagai pemula, tampak begitu bersemangat dan menggebu-gebu. Sementara caleg incumbent kelihatan biasa-biasa saja, bahkan beliau menasehati kita agar segala sesuatunya dilakukan dengan penuh perhitungan. Saya kagum dengan beliau, walau caleg beda partai, tapi masih bersedia memberikan saran dan pertimbangan yang sangat positif. Bila saja, pengurus ranting-pengurus ranting semuanya aktif, dibina sedemikian rupa, walau membutuhkan biaya tidak sedikit, saya yakin, kegiatan pileg seperti ini akan menjadi lebih ringan dan terukur. Basis-basis perolehan suara di pileg tahun 2014 terawat dengan baik melalui kegiatan reses. Kepada anggota DPR RI dan DPRD Povinsi Riau terpilih ketika itu, saya mewanti-wanti agar dijaga suara yang telah diamanahkan kepada kita. Kepada struktur, agar terus bershilaturrahmi dengan para caleg yang tidak terpilih di pileg tahun 2014, sehingga seluruh pihak yang berkontribusi positif kepada partai merasa mendapat tempat yang sepatutnya. Wallahu  A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar