Rabu, 24 Oktober 2018

KHAWATIRNYA

Mereka gampangkan masalah kalimat tauhid, LAA ILAHA ILLALLAH kepada HTI. Alasan pun dicari-cari sebagai alibi, diantaranya, HTI mengancam NKRI.

Melihat kalimat LAA ILAHA ILLALLAH, apalagi di kain hitam, bawaannya hanya HTI, HTI, dan HTI, meski tidak ada tulisan HTI. HTI bagi mereka bagaikan hantu yang menakutkan. Bencinya kepada HTI tampaknya mendarah daging, bahkan menulang.

Dakwah UAS dulu pun dihadang dengan alasan yang sama. Ada kalimat LAA ILAHA ILLALLAH di topi crew UAS, katanya. UAS terjangkiti HTI, begitu tuduhannya. UAS pun diminta tobat nashuha, ada bukti UAS terkait HTI, begitu kata mereka.

Belum lama oknum mereka berulah dengan mengatakan "Islam ta*k". Kini berulah lagi. Lebih serius lagi, yaitu membakar bendera berkalimat LAA ILAHA ILLALLAH di Hari Santri.

Mereka ini memang aneh. Ngaku cinta NKRI, tapi buat gaduh se-NKRI. Merasa paling NKRI, tapi usil di NKRI. Kerjaan banyak buat kecewa umat, kali ini bukan saja se-Indonesia, tapi juga Islam se-dunia.

Sekarang, kalimat LAA ILAHA ILLALLAH itu telah menghinakan mereka. Berbagai kutukan dan celaan tertuju kepadanya, bertubi-tubi. Meski pelakunya oknum yang tak tau diri.

I'tibar selalu ada, tentu pelajaran bagi mereka dan kita. Jika mau membuka hati, cobalah sedikit memahami. LAA ILAHA ILLALLAH adalah kalimat suci. Ikrar diri bagi iman sejati.

Marilah menimbang dengan jernih hati, berdasar bukti-bukti. Pernahkah HTI bikin makar di negeri ini? Terbuktikah HTI mengancam NKRI? Pernahkah mereka merampok, membunuh, dan bikin onar? Kalau tidak, apa yang membuat HTI layak dibenci?

Banyak yang tersembunyi ingin merampas negeri ini. Ada PKI yang komunismenya ingin diakui, telah terbukti membunuh anak negeri dan mengancam NKRI. Ada perjuangan LGBT, sekulerisme, liberalisme, pluralisme di sini. Berlindung atas nama demokrasi, tapi merusak nilai-nilai Pancasila, tak sejalan dengan Indonesia kita. Lalu, mengapa hanya cita-cita khilafah yang mengusik jiwa?

Mari kembali ke barak akidah sesungguhnya. Nubuwat rasul tak mungkin dirobah. Suka atau tidak, khilafah itu akan muncul di akhir zaman. Cita-cita kita sesungguhnya adalah hidup nyaman dan mati aman di bawah naungan Islam.

Khawatirnya, benci dengan khilafah tapi kedoknya benci HTI. Khawatirnya, benci dengan HTI tanpa sadar justru benci kalimat LAA ILAHA ILLALLAH.

Allahul musta'an
✍️ Lidus Yardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar