Rabu, 17 Oktober 2018

PRAMUKA TERIAK "GANTI PRESIDEN", BOLEHKAH ?

Hari ini lagi viral di video, anak-anak pramuka berteriak "ganti presiden". Sebahagian politikus merasa gerah dengan perilaku seperti itu. Tidak etis diusia anak yang belum memiliki hak pilih, didoktrin ke arah politik praktis. Salahkah mereka ? Di era informasi serba terbuka sekarang ini, semua orang bisa mengakses informasi tanpa batas. Semua orang bisa meniru apa yang dilakukan orang dibelahan dunia dimanapun. Dan itu jugalah dunia anak-anak masa kini, begitu melihat Bunda Neno Warisman dihalang-halangi oleh sesama anak bangsa, hanya karena dia akan menggelar deklarasi "ganti presiden", menimbulkan simpati dari lintas generasi termasuk dunia anak-anak. Mereka melakukan itu sebagai bentuk dukungan moral kepada sosok kaum perempuan yang dengan gigihnya menyampaikan ide/ gagasan menyikapi keadaan ekonomi akhir-akhir ini. Ide "ganti presiden" telah jauh-jauh hari eksis sebelum calon-calon presiden ditetapkan KPU. KPU dan Bawaslu telah berulang kali menyampaikan bahwa tagar #ganti presiden, tidak melanggar aturan pemilu. Tagar #ganti presiden adalah sebatas luapan kegusaran anak bangsa terhadap realitas bangsa yang perlu disikapi. Berangkat dari harga-harga kebutuhan pokok yang naik, listrik naik dan pengangguran dimana-mana. Tagar #ganti presiden bukan hanya milik sosok Bunda Neno Warisman saja. Tagar "ganti presiden" kini telah menjadi milik publik. Itu artinya tagar #ganti presiden telah menjadi diskursus anak bangsa. Telah menjadi fakta sosiologis yang tak terbantahkan. Termasuk didalamnya anak bangsa yang masih dalam usia pelajar sekalipun. Walau secara usia, mereka masih tergolong usia muda, tapi mereka juga warga negara yang diberi kebebasan berkumpul dan berserikat untuk mengeluarkan pendapat. Konstitusi kita sangat menjunjung tinggi hak-hak dasar warga negara. Apalagi usia mereka masih lagi semangat-semangatnya menuntut ilmu. Nalar mereka masih bebas dari kontaminasi berbagai kepentingan pragmatis. Nalar mereka masih nalar idealis, yang harusnya kita sebagai yang ngakunya orang dewasa memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi muda untuk berekspresi. Merdeka !!!

Penulis : Muslih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar