Setiap manusia akan mati dan akan melewati fase alam kubur. Dan salah satu fenomena yang akan terjadi di alam kubur adalah, ingatan manusia akan dikembalikan oleh Allah 'Azza Wa Jalla sebagaimana saat kehidupan di dunia ini.
Disebutkan dalam hadis dari Abdullah bin Umar RA, ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam mengingatkan adanya malaikat penanya di alam kubur, lantas Umar bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah akal kami dikembalikan seperti semula?" Maka Rasulullah menjawab, "Ya! Persis seperti kalian saat ini (di dunia)". Umar pun berkata, "Bifiihi hajar..!" (HR. Ahmad).
Ungkapan "bifiihi hajar" biasanya dipakai orang Arab untuk menunjukkan ketakutan, kengerian, keheranan, atau kekecewaan. Bahasa kitanya, "ih, ngeri! sampai segitunya...!". Begitulah maksud Umar saat mendengar jawaban Rasulullah atas pertanyaannya.
Lalu, apakah semua manusia, semua Muslim mampu menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur, karena akal dan ingatannya telah dikembalikan? Tidak!
Allah Ta'ala hanya meneguhkan ucapan orang-orang yang beriman dgn ucapan yg teguh (thoyyibah), sehingga mampu menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan baik di alam kubur.
Sebaliknya, Allah akan menyesatkan orang-orang dzalim (kafir dan pendosa) sehingga tak mampu menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki" (QS Ibrahim: 27).
Rasulullah menjelaskan, "Jika seorang Muslim di tanya di alam kubur lalu ia berikrar, (dengan kalimat yg teguh yg diimani, yaitu) LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH, maka inilah tafsir... QS Ibrahim: 27" (HR Al Bukhari).
Imam Qotadah As Sadusi berkata, "Allah meneguhkan orang yg beriman di dunia (maksudnya) dgn melakukan kebaikan dan amal sholeh. Sedangkan di akhirat atau di alam kubur mereka mampu menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir".
Mengapa bisa demikian? Karena mereka faham, beriman, dan mengamalkan kalimat yg teguh, kalimat tauhid, LAA ILAAHA ILLALLAH. Sebagaimana Allah perintahkan:
فَٱعْلَمْ أَنَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ ْ
"Maka fahamilah, bahwasanya tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah" (QS Muhammad: 19).
Jadi, ingatan atau kesadaran manusia akan dikembalikan oleh Allah di alam kubur (barzakh). Tentu orang-orang yang beriman, yang memahami dan mengamalkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH di kehidupan dunia, yang akan diteguhkan ucapannya oleh Allah, sehingga mampu menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di alam barzakh.
Sebab itulah, ketika Usman bin Affan RA ditanya mengapa ia selalu menangis saat melihat kuburan, ia menjawab: "Belum pernah aku melihat suatu pemandangan, kecuali kuburan yg lebih mengerikan".
Dan Rasulullah bersabda, "Kuburan adalah awal persinggahan. Jika ia selamat darinya, maka perjalanan selanjutnya lebih mudah baginya" (HR Tarmizi).
Semoga, kita bisa mengambil pelajaran dari salah satu fenomena alam kubur ini. Untuk muhasabah diri demi kualitas hidup yg lebih baik lagi.
Wallahu A'lam.
_________________ 🍂🍂
By. Lidus Yardi
Bacaan: "Berjumpa dengan Kematian, Saat Pertama di Alam Kubur", oleh Syaikh Husain bin Audah al Awaisyah, As Salam, Februari 2012/Rabiul Awwal 1433 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar